Sambas.Kalimantan Barat.Radarinvestigasi.com||
Warga kelompok tani Sikapur sirih memanas, tiba-tiba adakan rapat darurat gara gara Portal digembok akses keluar masuk Perkebunan KMP Duta Palma Group di GEMBOK Khususnya Areal perkebunan kelompok tani Sikapur sirih hari, kamis.( 21/11/2024)
Ratusan warga Sijang khusus kelompok tani Sikapur sirih dengan digembok portal warga tidak bisa keluar masuk ke lahan mereka yang ada di dalam untuk panen di kebunya sendiri.
Saat di Wawancarai salah satu anggota kelompok tani Sikapur sirih pak Bujang sampaikan bahwa Nampaknya pihak Perusahaan PT.KMP sudah mulai lagi memancing situasi agar Masyarakat berbuat Anarkis, jangan salahkan warga kalau situasi rusuh sudah tidak terbendung lagi, intinya kami sudah tidak bisa bersabar lagi menghadapi Pola dan sistem yang Perusahaan PT. KMP Jalankan ini, ditambah lagi portal di GEMBOK akses jalan kami keluar masuk ke kebun kami,” tegas bujang.
Lewat WhatsApp salah satu ketua Kelompok tani Sikapur sirih disampaikan, malam ini kami rapat darurat dan besok hari Jum’at tanggal 22 Nopember kami akan berangkat Seluruh khususnya Kelompok tani sekapur sirih mendatangi Kantor PT.KMP untuk Mempertanyakan Tentang digemboknya jalan akses keluar masuknya kami ke kebun kelompok tani sekapur sirih,” geramnya.
Salah satu warga Sijang yang merupakan anggota kelompok tani sekapur sirih juga sangat sangat Geram lihat tingkah laku perusahan yang mengakibatkan kami tidak bisa panen di kebun sendiri,” tutup Warga.
Menanggapi terkait tindakan Perusahaan PT. KMP Duta Palma yang menggembok Portal Jalan Poros Keluar Masuk Kelompok Tani Sikapur Sirih tersebut diatas, Chandra Makkawaru, S.Pd.,SH.,MH Selaku Ketua Umum LSM LAKSRI sangat menyayangkan tindakan Pihak PT. KMP tersebut, seharusnya pihak Perusahaan harus berkoordinasi dan melakukan musyawarah terlebih dahulu kepada masyarakat dan kelompok tani sikapur sirih jangan mengambil keputusan sepihak.
“Apa dasarnya pihak perusahaan menggembok Portal tersebut, kalaupun Portal mau digembok tidak masalah tapi jangan halangi pihak kelompok tani sikapur sirih dan masyarakat yang beraktivitas atau bekerja dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, apa gunanya ada security yang dipasang pada Pos Penjagaan tersebut kalau tidak difungsikan, kan bisa Portal dibuka dan ditutup oleh security kalau dirasa tidak aman bagi pihak perusahaan itulah tugas daripada security,” ungkap bang Chan sapaan akrabnya.
“Jadi menurut saya tidak etis dan tidak sepantasnya pihak perusahaan menggembok Portal tanpa ada solusi yang diberikan kepada kelompok tani dan masyarakat setempat, apa jadinya kalau kelompok tani dan masyarakat setempat tidak diberi akses keluar masuk, mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, apakah pihak perusahaan mau bertanggung jawab kalau ada sesuatu yang terjadi pada mereka, jadi melalui kesempatan ini saya berharap pihak perusahaan segera memberikan solusi agar kelompok tani dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasanya, jangan tunggu sampai masyarakat murka, tutupnya dengan tegas. (Tim)