Berita

Jembatan Rapuh Penghubung Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat, Kab. Luwu Utara Harapan 2000 Jiwa

73
×

Jembatan Rapuh Penghubung Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat, Kab. Luwu Utara Harapan 2000 Jiwa

Sebarkan artikel ini

Luwu Utara.Radarinvedtigasi.com||Wilayah penghasil bumi jenis jagung ribuan ton pertahun yg terbilang terisolir di kab Luwu Utara. Itulah kata kepala desa 2 periode di desa pombakka Malangke barat, Ahiruddin saat kami temui di sela sela acara keluarga di tetangga desa. Ungkapnya bahwa sumber daya alam yg ada di desa kami pombakka ini sangat luar biasa, di mulai dari hasil bumi coklat, jeruk, pisang, rumput laut dan yg paling skala besar adalah sagu dan jagung.

Namun petani TDK dapat memaksimalkan semua itu di karenakan akses jembatan yg menghubungkan jalur transportasi angkutan satu satunya membuat was was, terutama di saat musim hujan tiba, menurutnya jembatan yg sepanjang 50 meter melintang di sungai Rongkong ini bisa di katakan darurat, di mana jembatan tersebut adalah hasil dari swadaya dan hasil sumbangan dari warga yg memiliki kebun dan tambak yg berada di pombakka.

Kewaspadaan petani dan warga saya di karenakan pada saat musim hujan tiba mengakibatkan air sungai meluap dan menggeser tiang penopang jembatan tergeser arus sehingga terjadi kemiringan pada jembatan ujarnya. TDK ada akses jalan lain, di karenakan belum ada pembentukan badan jln dari ibu kota kecamatan Malangke barat ke desa kami, jadi jika ingin mengurus berkas atau kerumah sakit ke ibu kota Masamba maka akses satu satunya adalah jembatan yg sudah rapuh ini. Bisa lewat laut tapi mutar jauh biaya tinggi dan tak kala lagi beresiko tinggi ungkapnya, menurutnya jembatan tersebut pernah di wacanakan oleh pemerintah namun hanya sebatas wacana yg hanya memberikan janji palsu, itu terwacanakan 8 tahun yg lalu kala itu sy belum jadi kades, namun sampai saat ini sy berusaha terus entah cara apa yang harus saya lakukan ungkap kades yg optimis itu, terakhir saya melobi ke balai untung meminta jembatan baja darurat yg pernah di gunakan di desa balebo namun entah apa yg membuat tak di ACC ujarnya.

Salah seorang warga memberikan peryataan bahwa terkadang hasil bumi kami membusuk dan rugi di waktu jembatan kala itu hambir di ludes air sungai, bagai mana kami bisa sejahtera pak. Kami berharap semoga saja pemerintah bisa meneteskan air matanya, untuk wargaku yg 2000 jiwa dari 400 KK itu. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *