Bireuen.Radarinvwstigasi.com||Tak heran ketika kabupaten Bireuen yang selama ini dinobatkan sebagai kota juang semenjak Indonesia merdeka tahun 1945. Bukan hanya dengan nama moto kabupaten Bireuen. Bahkan penduduknya juga di kenal berani dalam melakukan segala cara .
Bahkan beberapa tahun ini beberapa lembaga berhasil menguras dana desa, dengan berkedok Bimtek. Demi meraup keuntungan yang cukup fantastis.
Demi keuntungan semata, bukan hanya itu kegiatan tersebut terkesan hanya menguras dana desa.Anehnya lagi kegiatan tersebut hampir di laksanakan dalam satu tahun ,2 sampai 3 kali kegiatan, dan terkesan sangat di paksakan.
Diperkirakan setiap tahun, ada miliaran rupiah anggaran Dana Desa yang diluncurkan pemerintah pusat ke desa-desa di kabupaten Bireuen. Namun hanya terkuras untuk kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepala desa dan aparaturnya.
Seperti surat terbuka yang di yang dikutip melalui media sosial Facebook. Atas nama Murdani Geulangga . Kepada YTh bapak
1. Kementrian Dalam Negeri
2. Bapak Kapolri RI KAPOLRI MEMBACA PENGADUAN DARI MASYARAKAT .
3. Bapak Mahkamah Agung
Menindak lanjuti permintaan dari Karang Taruna Desa dalam hal ini Lembaga Pemuda Desa, bahwasa nya Bimtek yang di adakan telah merampok dana kepemudaan,apalagi pada awal tahun juga telah dilakukan bimtek wasbang.
Oleh karena itu Kami mohon kepada Bapak kemendragi untuk dapat mengusut siapa yang bermain dengan Bimtek tersebut.
Demikian surat terbuka ini kami tujukan.
TTD
Ketua Karang Taruna Bireuen
drh Murdani
Tulisnya melalui media sosial pribadinya setelah tayang di media Radarinvesigasi pada Rabu 15/Mai 2024 .
Bukan hanya itu beberapa sember lainya membeberkan, tarif biaya Bimtek biasanya di kisaran Rp 5 juta sampai 10 juta per peserta. Sekali Bimtek harus mengutus 2-3 peserta. Para Kades akhirnya terpaksa harus merogoh kas desa sehingga Rp15 juta Per tiap kali Bimtek, di luar biaya perjalanan dinas. Sementara Bimtek bisa terlaksana hingga empat kali bahkan lebih dalam setahun.
Kami sangat berharap kepada kementerian Dalam negeri dan bapak Kapolri serta Kajagung RI. Berserta jajaranya agar mengusut tuntas aktor-aktor mafia berdasi di propinsi Aceh khususnya kabupaten Bireuen. (Tim)