Berita

Perlu Dipertanyakan, Ada Apa Oknum Wartawan Benahi Jembantan Rusak ; Ini Kata Rudi Kurniawan W, CFLE

75
×

Perlu Dipertanyakan, Ada Apa Oknum Wartawan Benahi Jembantan Rusak ; Ini Kata Rudi Kurniawan W, CFLE

Sebarkan artikel ini

Sambas-Kalbar.Radarinvestigasi.com||Di balik wajah media yang nampak aktif dan profesional, tersembunyi praktik bisnis yang menyalahgunakan profesi jurnalistik, Rabu (06/04/2025).

Pasalnya, baru-baru ini dihebohkan di group SOS Seputar Obrolan di ributkan dengan vidio dari Aplikasi You Tube menayangkan media JNNTV memperbaiki jembatan rusak di Desa Sebubus, KecamatanPalohKabupatenSambas Prov. Kalbar.

Bukan saja dihebohkan di group SOS Seputar Obralan Sambas, bahkan sudah di tayangkan beberapa media terkait dugaan Media JNNTV memperbaiki Jambatan Rusak bersumber dari APBD Provinsi Kalimantan Barat ” melalui Dimas PUPR Provinsi dengan anggaran Rp 199.576.000, diduga dikerjakan asal-asalan baru hitungan sebulan sudah rusak.

Menurut salah satu rekan media yang tak ingin disebutkan identisnya mengatakan, ” Saya sebenarnya bertanya-tanya. Keterkaitan apa sebenarnya media JNNTV disitu,
sehingga dengan senang hati memperbaiki jambatan itu?
Padahal, kita semua tahu itu tanggungjawab nya kontraktor untuk memperbaikinya karena maseh ada waktu memelihara,” imbuhnya.

Rudi Kurniawan W, CFLE selaku Pimpinan Redaksi Media UngkapFakta. Id menyikapi dan menyayangkan terkait polimik viralnya vidio You Tube bahkan sudah ditayangkan di beberapa media, menayangkan media JNNTV memperbaiki Jambatan rusak yang berasal dari anggaran APBD Provinsi Kalbar.

Menurut Rudi Kurniawan W, oknum wartawan tersebut yang mengerjakan atau memperbaiki proyek, apalagi sampai terlibat.
Sebaiknya, wartawan mesti mengawasi pelaksanaan sebuah proyek agar tidak menyimpang dari tugas sebagai profesi wartawan,” ucapnya.

Dalam pasal 6 KEJADIAN disebutkan bahwa wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap. Penafsiranya, menyalahgunakan profesi yakni tindakan yang mengambil keuntungan pribadi atas informasi yang diperolah saat bertugas sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum.
Sedangkan suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, barang, atau fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi, ” Jelas Rudi Kurniawan W.

” Oknum wartawan yang bermain proyek tersebut, tidak menghormati pekerjaannya, ia justru melecehkan profesinya. Tindakan demikian semangkin memperburuk citra wartawan di masyarakat.
Padahal, kita yang bekerja sebagai juru warta punya tanggung jawab secara moral untuk memperbaiki ” IMAGE” buruk tersebut,” tuturnya

Rudi Kurniawan W menambahkan, dalam elemen-elemen jurnalisme, elemen yang kelima adalah memantau kekuasaan dan menyambung lidah mereka yang tertindas.
Artinya, ketika wartawan melaksanakan tugasnya, ia memosisikan diri sebagai pemantau kekuasaan.

Anologinya sederhana, karena kekuasaan cenderung korup, maka mestinya di pantau. Jurnalis seharusnya menjalankan mandat ini, bukan malah ” BERSELINGKUH ” dengan kekuasaan seperti main proyek, ” tegasnya.

Jadi, kami menghimbau teman-teman wartawan untuk bekerja profesional sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Mari bersama-sama menjaga marwah dan independensi sebagai jurnalis. Inilah saat nya membangun kredibilitas dan integritas sebagai insan Pers atau juru warta,” tutup Rudi Kurniawan W, CFLE.

Sampai berita ini dinaikkan belum ada pernyataan dari oknum wartawan tersebut. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *