Kalbar.Radarinvestigasi.com|| Diduga akibat kesalahan perencanaan awal pada pembangunan pagar beton Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat yang baru selesai dikerjakan sudah terlihat miring.
Pembangunan Pagar bersumber APBN Tahun 2023 yang di kerjakan CV. Ikal Wira Sejahtera, nilai anggaran Rp. 1.239.862.300,00 waktu pelaksana 90 hari kalender, konsultan pengawas PT. Bahtra Jasa Konsul Teknik.
Dari pantauan tim investigasi di lapangan, kondisi pagar beton dengan tinggi 3 Meter panjang kurang lebih 600 Meter yang baru selesai di kerjakan pada pada Tahun 2023 lalu terlihat bagunan pagar sudah mengalami kemiringan.
Pejabat Pembuat Komitmen Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Encep mengatakan, untuk pagar ini anggaran tahun 2023 mulai kegiatan September sampai Desember, secara pelaksana kita sudah selesai 100 persen terkait kondisi pagar miring memang kondisi di lapangan banyak air, jelas Encep kepada media di ruang Unit Pelayanan Terpadu Jalan Abdul Muis Kota Pontianak, Rabu (13/3).
Sebenarnya itu masih pemeliharaan pelaksana, memang waktu awal kita tau ada kemiringan kita hubungi pelaksana CV. Ikal Wira Sejahtera untuk melakukan perbaikan karena memang jaminan pemeliharaan itu 120 hari,” terangnya.
Untuk kwualitas kami yakin sudah bagus karena dalam pelaksana ada konsultan perencana, konsultan pengawas itu sudah di pertanggungjawaban pengawas,” jelas Encep.
“Tempat yang sama Konsultan pengawas Syaiful menjelaskan, pada bulan Desember kami semua opname bersama pihak BPMP kondisi baik semua karena sudah 100 persen,ย total panjang sudah kita dapat kondisi juga sudah dapat semua terlihat baik, begitu siang hari hujan badai roboh lah pagar ini,” jelasnya.
Kondisi untuk di jalan tekam pada saat pembagunan jalan tekan tidak selebar jalan sekarang begitu selesai pembangunan pada saat kami semua opname baru ada pelebaran jalan kurang lebih hampir 3 Meter, kajian kami ada pergerakan dari struktur maka terjadi lah kemiringan,” terangnya.
Syafriudin ketua DPW BAIN HAM RI (Badan Advokasi Investigasi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) Kalimantan Barat mengatakan pekerjaan tersebut di duga kuat tidak sesuai speck atau RAB menurut pandangan kasat mata melihat pekerjaan tersebut, dengan diding yang tinggi dan pagar yang panjang namun pondasi bawahnya sangat kecil dan tidak ada penahan atau penarik pagar tersebutย jadi membuat pagar tersebut kiring dan yaris akan roboh,” jelasnya .
Syafriudin meminta APH untuk klarafikasi ulang dan lansung tinjau kelapangan di duga pekerjaan tersebut ada korupsi dan di paksakan untuk di bangun pagar,” tegasnya.
*Baru Selesai Dikerjakan Bangunan Pagar Sudah Miring*
*Terkait Bagunan Pagar Miring, Ini Penjelasan PPK dan Konsultan Pengawas*
Diduga akibat kesalahan perencanaan awal pada pembangunan pagar beton Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat yang baru selesai dikerjakan sudah terlihat miring.
Pembangunan Pagar bersumber APBN Tahun 2023 yang di kerjakan CV. Ikal Wira Sejahtera, nilai anggaran Rp. 1.239.862.300,00 waktu pelaksana 90 hari kalender, konsultan pengawas PT. Bahtra Jasa Konsul Teknik.
Dari pantauan tim investigasi di lapangan, kondisi pagar beton dengan tinggi 3 Meter panjang kurang lebih 600 Meter yang baru selesai di kerjakan pada pada Tahun 2023 lalu terlihat bagunan pagar sudah mengalami kemiringan.
Pejabat Pembuat Komitmen Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Encep mengatakan, untuk pagar ini anggaran tahun 2023 mulai kegiatan September sampai Desember, secara pelaksana kita sudah selesai 100 persen terkait kondisi pagar miring memang kondisi di lapangan banyak air, jelas Encep kepada media di ruang Unit Pelayanan Terpadu Jalan Abdul Muis Kota Pontianak, Rabu (13/3).
Sebenarnya itu masih pemeliharaan pelaksana, memang waktu awal kita tau ada kemiringan kita hubungi pelaksana CV. Ikal Wira Sejahtera untuk melakukan perbaikan karena memang jaminan pemeliharaan itu 120 hari,” terangnya.
Untuk kwualitas kami yakin sudah bagus karena dalam pelaksana ada konsultan perencana, konsultan pengawas itu sudah di pertanggungjawaban pengawas,” jelas Encep.
“Tempat yang sama Konsultan pengawas Syaiful menjelaskan, pada bulan Desember kami semua opname bersama pihak BPMP kondisi baik semua karena sudah 100 persen, total panjang sudah kita dapat kondisi juga sudah dapat semua terlihat baik, begitu siang hari hujan badai roboh lah pagar ini,” jelasnya.
Kondisi untuk di jalan tekam pada saat pembagunan jalan tekan tidak selebar jalan sekarang begitu selesai pembangunan pada saat kami semua opname baru ada pelebaran jalan kurang lebih hampir 3 Meter, kajian kami ada pergerakan dari struktur maka terjadi lah kemiringan,” terangnya.
Syafriudin ketua DPW BAIN HAM RI (Badan Advokasi Investigasi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) Kalimantan Barat mengatakan pekerjaan tersebut di duga kuat tidak sesuai speck atau RAB menurut pandangan kasat mata melihat pekerjaan tersebut, dengan diding yang tinggi dan pagar yang panjang namun pondasi bawahnya sangat kecil dan tidak ada penahan atau penarik pagar tersebut jadi membuat pagar tersebut kiring dan yaris akan roboh,” jelasnya .
Syafriudin meminta APH untuk klarafikasi ulang dan lansung tinjau kelapangan di duga pekerjaan tersebut ada korupsi dan di paksakan untuk di bangun pagar,” tegasnya.
(Tim)